Burung kenari merupakan burung yang cukup popular bagi semua kicaumania di
Indonesia. Burung kecil dengan beragam varietas ini digemari selama
bertahun-tahun, bahkan tidak sedikit pula yang mencoba menangkarkannya,
baik untuk tujuan pribadi maupun sebagai bisnis. Nah, beberapa penangkar
pemula sering kaget, lalu mengeluh, mengapa induk betina kenari tidak
bertelur dalam tempat bersarang yang telah disediakan, melainkan di
dalam wadah pakannya. Kok bisa begitu ya? Mau tahu jawabannya?
Karena belum pernah mengalami, sebagian penangkar pemula pun tidak tahu bagaimana cara mengatasi kejadian ini. Ada yang mencoba memindahkan telur ke dalam sarangnya, atau bahkan membiarkannya bertelur di tempat makan/pakan.
Jika hal tersebut dilakukan secara hati-hari, maka yang terjadi
berikutnya adalah indukan tak akan mau mengerami telur-telurnya, atau
bahkan membuang telur-telurnya ke dasar kandang / sangkar. Karena itu,
bagi yang belum tahu, Om Kicau akan menjelaskan dulu beberapa penyebab
induk betina kenari bertelur dalam wadah pakan.
Dengan mengetahui penyebabnya, Anda bisa memprediksi kekeliruan
(sengaja / tidak sengaja), untuk kemudian mengambil tindakan sesuai
dengan faktor pemicunya. Sedikitnya ada empat penyebab induk kenari bertelur di wadah pakan, yaitu :
- Tempat bersarang yang tidak nyaman. Misalnya terlalu dekat dengan bagian atas sangkar, atau bisa juga terlalu mepet ke dinding sangkar.
- Tempat bersarang menggunakan bahan penyusun sarang yang tidak sesuai.
- Bahan sarang terkontaminasi oleh bau-bauan, misalnya kamper, atau zat lain yang digunakan untuk mengawetkan bahan sarang tersebut.
- Tempat bersarang terlalu banyak kutu dan tungau.
Jika Anda pernah memiliki induk kenari yang bertelur dalam wadah
pakan, maka kemungkinan besar disebabkan salah satu dari empat faktor
pemicu di atas. Induk betina memilih wadah pakan, karena itulah
satu-satunya tempat di luar sarang yang memungkinkan burung bertelur.
Ketika Anda membiarkan induk betina bertelur di wadah pakan, dengan
harapan bisa mengerami telurnya sampai menetas, sebenarnya ini tindakan
spekulasi yang menghabiskan waktu. Umumnya, telur akan rusak, pecah,
atau retak, karena berdesak-desakan di wadah yang sempit. Induk pun
mengalami kesulitan saat harus mengatur posisi untuk menghangatkan
seluruh telurnya secara merata. Akibatnya, tak sedikit telur yang pecah
terinjak kaki indukan.
Bagaimana solusinya?
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, sehingga indukan tetap mau
mengerami telur-telurnya di tempat yang sudah disediakan (tempat
bersarang), perlu dilakukan upaya kompromi.Jika
tidak, maka gagallah harapan Anda untuk mendapatkan anakan. Tindakan
ini bisa diterapkan untuk semua faktor pemicu, kecuali akibat tempat
sarang yang banyak kutu atau tungau.
Dalam kompromi ini, biarkan induk bertelur dalam wadah pakan, sampai
telur terakhir dikeluarkan. Induk kenari rata-rata bertelur sebanyak 3-4
butir.
Setelah telur terakhir keluar, segera pindahkan tempat pakan dan
telur-telurnya ke k edalam tempat bersarang yang sudah tersedia. Jika
induk betina terlihat sudah mau mengerami telur-telurnya, proses
selanjutnya adalah memindahkan telur dari wadah pakan ke sarangnya.
Berikutnya, indukan sudah mau mengerami telur-telur yang ada di dalam
tempat bersarang tersebut.
Untuk menghindari indukan kenari bertelur kembali dalam wadah pakan, sebaiknya menggunakantempat pakan berukuran kecil. Media yang digunakan sebagai tempat bersarangnya pun harus dipastikan nyaman dengan menggunakan bahan yang sesuai.
Saat ini banyak tempat bersarang dan bahan sarang yang lembut dan
berkualitas bagus. Dengan memilih media dan bahan sarang yang tepat,
indukan kenari tidak akan lagi bertelur dalam tempat pakan maupun di
dasar sangkar.
Solusi khusus sarang banyak kutu / tungau
Khusus untuk sarang kenari yang banyak kutu / tungau, biasanya sudah
ada 1-2 telur di tempat bersarang. Karena merasa gatal dan tidak nyaman,
induk betina keluar dari sarang dan meneruskan proses peneluran
selanjutnya di wadah pakan, atau terkadang di dasar sangkar.
Selain itu, induk betina yang sarangnya banyak tungau / kutu juga
terlihat sering mematuk-matuk bulunya akibat gatal, Solusi khusus faktor
pemicu yang satu ini adalah mengambil tempat bersarang dan membongkar
bahan sarang yang ada di dalamnya.
Tempat bersarang dicuci dan dijemur hingga kering. Kemudian masukkan
bahan sarang yang baru. Untuk mencegah tungau dan kutu kembali masuk ke
sarang, maka taburkan serbuk anti kutu di bawah bahan sarang.
Setelah induk tidak terlihat gatal-gatal lagi, maka lakukan cara yang
sama seperti solusi sebelumnya. Bedanya, ketika wadah pakan beserta
telur dipindahkan ke tempat bersarang yang baru, maka telur awal yang
ada di sarang digabungkan dulu dengan telur-telur di dalam wadah pakan.
Jika induk mau mengerami telur-telurnya, barulah wadah pakan
disingkirkan sehingga semua telur berada di atas bahan sarang.
Tips tambahan untuk penangkaran kenari
- Pada waktu mencoba menangkarkan kenari, indukan harus sering dijemur. Hal ini bisa dilakukan dengan menjemurnya berama sangkar yang digunakan untuk penangkaran. Setelah indukan mulai bertelur, sangkar bisa disimpan di tempat yang nyaman dan aman, serta tidak diganggu atau dipindah-pindah.
- Untuk mempercepat proses kawin, sekaligus meningkatkan telur fertil dan daya tetas, induk perlu diberi suplemen khusus reproduksi.
- Anda bisa menggunakan tulang sotong untuk membantu indukan memperoleh kalsium dalam jumlah cukup.
- Untuk menambah birahi burung, pakan yang diberikan harus mengandung banyak bijian berwarna hitam seperti niger seed dan lain sejenisnya.
Semoga bermanfaat.
0 Response to "Kenari Bertelor Di Tempat Makan? Inilah alasannya !"
Posting Komentar