Sturnus contra atau jalak suren adalah spesies jalak yang ditemukan di Anak
benua India dan Asia Tenggara. Burung-burung ini biasa ditemukan dalam kelompok
kecil di kaki lembah dan di dataran rendah. Jalak suren acap dijumpai di kota
atau perdesaan, meskipun mereka tak seberani burung kerak ungu. Jalak suren
memiliki beberapa variasi bulu dalam populasinya, dan sampai saat ini sudah
teridentifikasi lima subspesiesnya.
Jalak suren berukuran sedang berkisar 24 cm, berwarna hitam dan putih.
dahi, pipi, garis sayap, tunggir, dan perut berwarna putih. Dada, tenggorokan,
dan tubuh bagian atas berwarna hitam. Warna hitam ini masih coklat pada burung
remaja. Iris berwarna abu-abu, kulit tanpa bulu di sekitar mata berwarna
jingga, paruh merah dengan ujung berwarna putih, kaki kuning. Jalak suren
mempunyai sayap yang agak bulat, terbangnya tidaklah cepat, melainkan dengan
gerakan yang mirip dengan kupu-kupu. Bulu burung jantan dan burung betina
kelihatan sama. Baik burung jantan maupun betina senang berkicau, dan mereka
dapat meniru suara burung lain.
Burung jantan memiliki badan yang lurus dan lebih besar dari pada burung
betina. Bulu kepala dan punggung berwarna hitam legam, serta ekornya sedikit
lebih panjang dan menyatu. Warna merah pada kulit di atas mata lebih cerah dan
jelas. Pada bagian yang memiliki bulu warna putih, di tubuh bagian bawah,
kelihatan lebih bersih. Ekornya sedikit lebih panjang dan menyatu. Jari-jari
kakinya lebih panjang dan lebih kokoh. Jambul kepalanya lebih panjang dan lebih
melebar saat mengembang. Sementara, burung betina memiliki tubuh yang bulat dan
pendek dengan warna hitam dan putih yang agak suram, kurang lincah dan agresif
seperti jantan. Paruh, jari kaki, dan ekornya lebih pendek dan halus. Kepalanya
agak ramping. Warna merah pada bagian mukanya lebih pucat dibanding burung
jantan. Ocehannya lebih cerewet dan bervariasi. Jalak suren mirip dengan jalak
thailand. Walaupun demikian, keduanya dapat dibedakan melalui bulu dan dagu
jalak thailand berwarna putih semuanya.
Sebelumnya, spesies ini dimasukkan ke dalam genus Sturnus dan Sturnopastor,
namun hasil studi terbaru tidak mendukung penggolongan jalak suren ke dalam
genus Sturnus, sehingga spesies ini dikembalikan ke dalam genus yang lebih tua,
Gracupica. Ada yang mengatakan bahwa nama spesies 'contra' berasal dari nama
dalam bahasa India, meskipun sampai sekarang hal ini belum pernah ditelusuri
kebenarannya.
Subspesies contra (berdasarkan deskripsi spesies yang diberikan
oleh Linnaeus pada tahun 1758) sebagian besar ditemukan di sepanjang dataran
Gangga membentang ke arah selatan sampai ke Andhra Pradesh dan ke arah timur
hingga Bangladesh. Populasi di timur laut India (dari Sadiya ke Tirap dan Bukit
Naga) diberi nama sordida (aslinya Sturnus contra sordidus) oleh Sidney Dillon
Ripley pada tahun 1950. Secara fisik, subspesies tersebut memiliki perbedaan
dengan anak jenis sebelumnya pada pundak dan tengkuknya yang kurang bergaris.
Populasi di Manipur ke selatan menuju Myanmar dan ke timur menuju Yunnan
mempunyai warna putih di kepala yang membentang hingga ke atas mata dan
karenanya dinamakan superciliaris. Pengelompokan ini pertama kali
dideskripsikan oleh Edward Blyth pada tahun 1863. Subspesies di Thailand, Laos
dan Kamboja dimasukkan ke dalam subspesies floweri (Sharpe, 1897), sementara
subspesies jalla yang dideskripsi oleh Horsfield pada tahun 1821 ditemukan di
Sumatra, Jawa dan Bali.
Habitat hidup jalak suren terutama di dataran rendah, namun dapat
juga ditemukan di kaki perbukitan sampai 700 meter di atas permukaan laut.
Burung-burung ini terutama didapati di wilayah dekat perairan terbuka. Seperti
jenis jalak lainnya, burung ini memilih lubang pohon untuk tempat tinggal. Jalak
suren menyukai hutan sekunder terbuka yang banyak ditumbuhi pohon yang tinggi
dan gelagah. Di India, penyebaran utama spesies ini berada di dataran Sungai
Gangga, meluas ke selatan hingga Sungai Krishna. Penyebaran spesies ini kian
hari kian meluas ke beberapa tempat seperti Lahore (dari 1997)), Rajkot dan
Bombay (sejak 1953). Penyebaran ini mungkin juga diakibatkan oleh banyaknya
burung yang diperdagangkan yang tidak sengaja terlepas dari sangkarnya.
Penyebaran burung-burung ini di India ke arah barat, terutama di daerah
Rajasthan, terbantu oleh perubahan pola irigasi dan pertanian. Adapun spesies
ini dilaporkan oleh Alan O. Hume, bahwasanya berkembangbiak di Provinsi
Utara-Barat, Bengal, Rajpotana (tidak meluas ke wilayah barat atau ke Sindh),
dan India Tengah. Ia juga berkembangbiak di Indonesia. Spesies ini juga telah
menyebar sampai ke Dubai, UEA, Pakistan, Taiwan dan Pulau Honshu.
Perilaku Jalak ini biasanya ditemukan dalam kelompok kecil, ia
terutama mencari makan di atas tanah tapi bertengger di pohon atau bangunan. Ia
tidak takut pada binatang besar, misalkan sapi, dan sering mencari makanan di
tengah-tengah mereka. Burung dalam satu kelompok selalu mengeluarkan bunyi
panggilan bersahut-sahutan dengan bunyi yang beraneka ragam seperti bunyi peluit,
bunyi bergetar, bunyi mendengung, bunyi klik dan kicauan. Burung muda yang
diambil untuk dipelihara dapat dilatih untuk meniru suara burung lain.
Jalak suren mencari makan terutama di ladang atau sawah, padang rumput dan
tanah terbuka untuk mencari biji-bijian, buah-buahan, serangga, telur serangga,
serangga yang kecil-kecil, kupu-kupu, cacing tanah, dan moluska yang biasanya
didapatkan dari tanah. Saat mencari makanpun, tak jarang burung ini turun ke
tanah dan mendekati sumber air di tempat yang dangkal. Seperti jenis jalak yang
lain, mereka sering mencongkel atau membuka tanah, menusuk dengan menggunakan
paruh untuk untuk mengeluarkan makanan yang tersembunyi di balik tanah. Selain
itu pula, jalak suren biasanya turun ke air yang dangkal untuk mencari makanan.
Mereka memiliki otot protraktor yang kuat yang memungkinkan mereka menyibakkan
bagian bawah rumput dan matanya berada dalam posisi yang tepat sehingga mereka
memiliki penglihatan binokular untuk melihat celah di antara paruh.
Pada saat hendak tidur, burung-burung ini mengeluarkan suara yang gaduh.
Kebiasaannya hidupnya ini sering terlihat pada kelompok kecil dan kadang
berpasangan; jalak suren bisanya tidur malam dalam kelompok besar dan saling
melindungi.
Pada saat musim perkembangbiakannya jalak suren akan kompoi jalak suren di
India berlangsung dari bulan Maret sampai September. Namun di Jawa dan Bali,
perkembangbiakan umumnya terjadi antara Desember-Juni, meskipun beberapa yang
lain berbiak sepanjang tahun. Sedangkan bulan Juli-Desember merupakan masa
penurunan perkimpoian. Pada musim berbiak, jumlah burung yang mengelompok akan
menurun, karena mereka saling mencari pasangan. Untuk memikat pasangannya,
burung ini akan mengeluarkan suara panggilan, menepuk-nepukkan bulu serta
menggoyang-goyangkan kepala.
Jalak suren membuat sarangnya dari gumpalan jerami lepas, yang dibentuk menjadi
kubah dengan sebuah pintu masuk pada sisi samping yang diletakkan pada pohon
besar (sering di pohon beringin, mangga, nangka, sonokembang, dan pohon aren)
atau kadang pada struktur buatan manusia, acapkali dekat dengan permukiman
manusia. Di alam liar, jalak suren dilaporkan tinggal pada sarang yang
berukuran besar, dengan panjang 2 kaki dan diameter 18 inci. Pada bagian
tengahnya, ada tempat mirip rongga dengan kedalaman 9 inci dan diameter 3 1/2
inci. Namun menurut penuturan W. Blewitt, sarangnya terletak pada ketinggian
10-15 kaki dari tanah. Di Jawa, sarang jalak suren sering dibuat di ketiak
pelepah palem atau di rumpun tumbuhan epifit.
Beberapa pasangan akan berkembang biak di tempat yang sama. Sebuah sarang
biasanya diisi empat sampai enam telur biru mengkilap. Antara keluarnya satu
telur dengan lainnya biasanya diantarai satu hari, dan proses pengeraman
dimulai hanya setelah telur ketiga atau keempat ditelurkan. Telur menetas
setelah 14-15 hari. Anak-anak jalak suren tinggal dalam sarang selama 2 minggu,
ditunggui oleh induk betinanya di saat malam hari. Kedua induk memberi makan
anak-anaknya sampai mereka sanggup terbang dan meninggalkan sarang setelah tiga
minggu. Dalam satu musim, dapat dibesarkan lebih dari satu perindukan burung.
Pernah dilaporkan, sebuah contoh pemberian makan interspesifik yang terjadi
antara seekor kerak ungu yang memberi makan jalak suren muda.
Jalak suren lebih banyak diganggu parasit kecil, dan tidak pernah diganggu oleh
permasalahan parasit indukan. Parasit-parasit tersebut adalah nematoda
Diplotriaena sturnupastorii yang mengganggu jalak suren. Selain itu pula, ada
parasit kecil Eimeria anili yang mengganggu hewan ini. Eimeria anili
dideskribsikan oleh Haldar et.al. Menurut S. Begum (2011), burung jalak suren
adalah burung yang selamat dari menerima telur burung Cuculidae. Sehingga, ia
mengatakan burung ini tidak pernah mengalami sejarah interaksi dengan Cuculidae
yang menyebabkan parasit indukan. Kucing adalah salah satu predator Sturnidae
(termasuk juga jalak suren) yang berpotensial
TIPS PERAWATAN JALAK SUREN
Banyak orang memelihara jalak suren karena perawatan yang relatif sangat
mudah, seperti burung peliharaan lainnya,jalak suren tak perlu perawatan
exstra,adapun yang harus diperhatikandalam memelihara jalak suren adalah :
1. Kebersihan
kandang harus selalu terjaga dengan membersihkan kotoran pada kandang dipagi
hari dan sore hari,mengganti makanan voer pada cepuk tiap 3 hari
sekali,mengganti air minum setiap hari.
2. Sebelum
penjemuran,burung diangin-anginkan terlebih dulu pada teras rumah antara 1/2
jam - 2jam,penjemuran sebaiknya dilakukan antara pukul 08.00-11.00.
3. Selain
pakan utama berupa voer,jalak suren perlu diberikan makanan tambahan berupa
buah-buahan(pisang sobo,pepaya,sawo,dll) dan hewan hidup(jangkrik,ulat
kandang,ulat hongkong,kroto,dll).
4. Burung
jalak suren termasuk burung yang suka mandi,pemandian jalak suren dapat
dilakukan dengan menggunakan bak mandi atau dengan cara disemprot tergantung
dari kebiasaan jalak suren itu sendiri,memandikan jalak suren sebaiknya
dilakukan pada pagi hari sebelum proses penjemuran.
5. Untuk
melatih kekuatan stamina,jalak suren perlu diumbar pada kandang umbaran.
6. Burung
jalak suren perlu diberikan burung master seperti burung kenari,lovebird,cucak
jenggot,dll.karena jalak suren dapat menirukan berbagai macam suara burung
lainnya.
7. Untuk
melatih mental burung,jalak suren perlu digandeng dengan burung jalak suren
lain,sebelum digandeng sebaiknya porsi makan burung ditambah.
0 Response to "Cara Mudah Jalak Suren Super Cepat Gacor "
Posting Komentar